Jumat, 25 Juni 2010

Jingga dan Senja (by Esti Kinasih)



Tari dan Ari, dua remaja yang dipertemukan oleh takdir.

Itu lah sepenggal kisah yang mengawali novel Jingga dan Senja-nya Esti Kinasih.
Aku adalah Esti Kinasih fanatic!

Makanya waktu dengar dari temanku yang juga fans Esti Kinasih…dia bilang di Gramedia ada novel barunya Esti Kinasih, aku langsung kelabakan mau beli. Tapi sayang si-kon tidak mendukung. Waktu itu masa-masa menjelang UAN. aku harus menggembleng otakku untuk tidak memikirkan novel hehe.

Jadi deh….akhirnya selesai UAN aku langsung tancap gas ke Gramedia beli novel ini.! Yippie, akhirnyaa!!
Sebenarnya aku rada takut waktu mau beli novel ini. Masalahnya saat lagi frustasi tidak bisa beli novel, aku rajin browsing tentang blog orang yang sudah mereview novel ini. Ada beberapa koment yang bilang mereka kali ini kecewa dengan novelnya Esti Kinasih. DEG! Waktu itu aku penasaran mati, seperti apa sih ceritanya??

Saat baca sinopsisnya, jujur aku juga kecewa. Memang sudah keliatan kalau kali ini beda dengan novel Mbak Esti yang biasanya. Sinopsisnya sudah merupakan kejadian biasa yang sering ditemui di FTV, novel-novel biasa lainnya, dll. Dari sinopsinya tidak ada kesan bagus sama sekali.

Tapi aku ingat. Fairish toh sinopsisnya juga biasa-biasa aja. Dan ceritanya ternyata memang standar. Tapi liat?? Aku malah tergila-gila sama Fairish. Begitu juga dengan novelnya yang “cewek!”. Novel itu sudah agak kucel warnanya karena sering aku baca. Habisnya lucuuu…^^

So, aku meyakinkan diri kalau novel kak Esti yang ini bakal tetap bagus.

Dan…mulai membaca…

Ooo….10 halaman pertama aku sudah dibuat ketagihan! Aku tidak bisa berhenti membaca sedetik pun! Jadi ingat, waktu itu sudah larut malam, terpaksa aku sisakan setengah buku buat dibaca besok, huhu,
Ceritanya bagus kok!

Tidak seremeh yang aku bayangkan saat baca sinopsisnya. Ceritanya memang bener, tentang Ari dan Tari. Tapi kisah mereka unik dan sangat enak diikutin.

Mulai dari awal pertemuan mereka …saat perkenalan mereka…aku suka!

Seperti sudah ditakdirkan, cewek bernama Jingga Matahari alias Tari, sekolah di SMA Airlangga. Sekolah yang terkenal suka tawuran, terutama saat berlawanan dengan SMA Brawijaya! Pentolan jagoan SMA Airlangga…tidak usah ditanya, Ari! Angkatan kelas tiga yang paling disegani dan ditakuti. Ngetop karena ulahnya yang selalu jadi biang keonaran di SMA itu. Dan sudah pasti, raja tawuran SMA itu adalah dia! Ari. Atau…Matahari Senja.

Pertemuannya dengan Tari sangat lucu. (bagiku, hehe). Saat itu Upacara pertama setelah penerimaan murid baru (termasuk Tari). Seperti yang kita alami saat upacara di sekolah, begitu juga yang dirasakan Tari dll. Panas menyengat menerpa tubuh mereka tanpa henti. Ajaibnya, di hari penuh penghormatan itu, Ari datang terlambat dan terpaksa menyusup ke barisan anak kelas satu agar tidak ketahuan guru. Menyadari cewek di belakangnya –Tari- kepanasan, cowok itu rela menggunakan punggungnya untuk melindungi cewek itu. (sumpaahh…aku juga dag-dig-dug saat baca. Ari kereeennn)

Perlakuan cowok itu bikin Tari dag-dig-dug (kayak aku, hehe) dan bisa dibilang…saat itu lah terjadi cinta pada pertemuan pertama (bukan pandangan pertama, karena Tari menyukai Ari bukan karena pandangan, tapi karena sikapnya yang heroic hehe).

Dimulailah hari-hari Tari memikirkan cowok itu terus. Dia juga menyelidikin siapa cowok itu, anak kelas berapa, dll. Kayak kita gitu deh kalau lagi jatuh cinta, hehe.

Saat tahu kalau cowok itu bernama Ari, itu bikin Tari syok. Siapa yang nggak tau Ari? Meski namanya pendek, cuma tiga huruf, tapi kalau orang dengar nama itu, bagai mendengar Guntur 10 kali lipat! Raja tawuran, tukang siksa guru (nggak nyiksa sih, tapi bikin guru menderita), kalau sudah marah mengerikan! Tidak peduli cewek/cowok, kalau memang baginya pantas dihajar…HAJAR!

Awalnya Tari nggak mau percaya, dan mati-matian menyakin kan diri kalau ari tuh baik. Buktinya di upacara waktu itu mau ngelindungin dia.

Tapi keyakinan cewek itu runtuh seketik saat dia akhirnya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana brutalnya Ari. Hanya saja, dia masih belum bisa membedakan apakah Ari itu jahat atau baik? Pasalnya saat dia terjebak tawuran, ari mati-matian menolongnya!

Gara-gara itu juga, Angga, sang Raja SMA Brawijaya yang juga musuh bebuyutan Ari, merasa heran. Tumbennya Ari mau nolong cewek sampai segitunya? Dia pun berasumsi kalau Ari ada feel sama Tari. Itu dimanfaatkannya untuk balas dendam ke Ari. dendam SMP yang terpendam gitu deh. Dia niat ngedektin Tari untuk memanasi Ari.

Dan….berhasil! Ari panas banget! Tapi panasnya karena Tari dekat sama Angga. Kayaknya sih bukan cemburu. Ari merasa dia harus merebut apa yang Angga miliki. Kayak bersaing gitu, tapi bukan saingan cinta, melainkan saingan siapa yang hebat yang bisa dapatkan Tari. Nah loh? Bahkan Ari rela disuruh Angga cs bersujud cium kaki cuma karena Tari.

Masalah makin memuncak saat Ari makin over protektif sama Tari, seolah-olah Tari itu pacarnya. Bahkan dia bisa dibilang cemburu buta kalau Tari tidak meladeninya dan lebih meladeni Angga. Bingung! Ari ini cinta nggak sih sama Tari???

Belum terjawab pasti, muncul pula Ata yang ngaku kembaran Ari. Ata nama lengkapnya Matahari Jingga!!. Dipanggil Ata. Karena ortu mereka cerai dan masing-masing bawa satu anak, maka dua anak kembar ini hidup terpisah. Ata sama Mamanya, Ari sama Papanya. Parahnya, sikap Ata ini jauuuhhh lebih baik dari Ari. Beda banget dah! Nggak salah kalau Tari jatuh cinta sama Ata.

Tambah deh saingannya Ari, setelah Angga.

Ending novel ini berkahir dengan ketidak pastian apa yang terjadi di antara mereka semua. Masih banyak rahasia yang bikin aku penasaran banget nunggu kelanjutannya!!!

Aku mau tahu apa sebenarnya hal yang membuat Angga dendam banget sama Ari?

Satu hal yang aku tebak…kayaknya sih Ata atau Matahari Jingga itu nggak ada deh. Mungkin ada memang orangnya. Tapi dugaanku yang selama ini jadi Ata mendekatin Tari tuh Ari. Aku kayaknya yakin banget kalau itu Ari..! Dia nyamar…! T_T Jadi nggak sabar deh nunggu kelanjutannya nih novel.

Jangan lupa baca, yo! Memang, novel kak Esti kali ini beda dari biasanya. Tapi bagi aku tetap ada yang menarik di cerita ini. Bagus kok! Nggak bosan bacanya, Aku saja tidak melewatkan satu huruf sedikit pun! hehe